Pernah merasa kesal karena kuku yang baru saja dirawat tiba-tiba mengelupas atau pecah di ujungnya? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang belum menyadari bahwa kuku membutuhkan perawatan khusus agar tetap kuat dan tidak mudah rusak. Faktor seperti cuaca, kebiasaan mencuci tangan terlalu sering, atau penggunaan bahan kimia bisa membuat kuku menjadi rapuh. Itulah sebabnya para nail artist profesional selalu memperhatikan setiap detail, mulai dari kebersihan alat, teknik pengikiran kuku, hingga pemilihan produk perawatan yang tepat.

Menjaga kuku tetap sehat dan indah tidak harus sulit. Ada beberapa trik sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah, seperti rutin menggunakan pelembap kuku, menghindari air panas berlebihan, serta memberikan waktu bagi kuku untuk “bernapas” tanpa cat. Dengan kebiasaan kecil namun konsisten, kuku akan terlihat lebih kuat, halus, dan berkilau alami. Yuk, intip rahasia perawatan ala profesional yang bisa bikin kuku kamu selalu tampil cantik setiap saat.

Hapus cat kuku dengan pembersih cat kuku bebas aseton

Jika Anda melihat kuku mulai mengelupas, itu tandanya sudah saatnya memberi jeda beberapa minggu sebelum mengecat ulang agar kuku bisa pulih. Selama masa pemulihan, gunakan pembersih cat kuku bebas aseton yang bisa dibeli di apotek atau toko kecantikan, karena aseton dapat membuat kutikula kering dan rapuh. Hindari mengelupas atau mencungkil cat kuku secara langsung, sebab tindakan ini bisa merusak lapisan kuku. Sebagai gantinya, gunakan bola kapas atau korek kuping untuk mengoleskan pembersih dan usap dengan lembut hingga cat terangkat. Jika Anda menggunakan manikur gel atau shellac, tetap diperlukan pembersih berbasis aseton khusus untuk menghapusnya. Setelah proses pembersihan selesai, jangan lupa aplikasikan pelembap kuku atau minyak kutikula agar kelembapan tetap terjaga dan kuku tidak mudah kering.

Potonglah kuku setelah mandi untuk mencegahnya pecah.

Untuk membantu proses penyembuhan kuku yang mengelupas, sebaiknya potong kuku hingga rata dengan ujung jari dan pertahankan panjang pendek ini selama beberapa minggu. Waktu terbaik untuk memotong kuku adalah setelah mandi atau berendam air hangat. Karena pada saat itu kuku menjadi lebih lunak dan mudah dipotong tanpa risiko pecah atau retak. Lakukan pemotongan secara rutin, sekitar seminggu sekali, hingga kuku benar-benar berhenti mengelupas. Pastikan juga menggunakan alat pemotong kuku yang bersih dan terdisinfeksi — Anda dapat mencucinya dengan air hangat. Dan sabun cuci piring untuk menjaga kebersihan serta mencegah infeksi pada kuku.

Kikir kuku hingga bentuknya membulat agar tidak mudah tersangkut.

Setelah memotong kuku, kikir bagian ujungnya agar sejajar dengan kedua sisi kuku, lalu gerakkan kikir dari samping ke tengah secara perlahan. Dari tengah kuku, arahkan kikir ke sisi sebaliknya dengan gerakan satu arah. Hindari mengikir bolak-balik karena hal ini dapat membuat kuku semakin rapuh dan mudah mengelupas. Lanjutkan hingga bentuk kuku tampak halus dan sedikit membulat, bukan persegi. Pastikan selalu mengikir kuku setelah dipotong untuk merapikan tepi yang kasar. Gunakan kikir halus untuk menghaluskan permukaan kuku, dan jika ingin mengurangi panjang kuku. Gunakan kikir kasar terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan kikir halus agar hasilnya lebih rapi dan kuku tetap kuat.

BACA JUGA: Teknik Ombre & Gradient: Rahasia Transisi Warna Kuku