Page 3 of 4

Bahan Alami vs Produk Kimia: Mana yang Lebih Baik untuk Kuku?

Merawat kuku ternyata bukan sekadar soal mempercantik penampilan, tapi juga soal memilih cara yang tepat. Di satu sisi, bahan alami seperti minyak zaitun, lidah buaya, atau lemon menawarkan solusi ramah dan aman. Di sisi lain, produk kimia modern menjanjikan hasil cepat dan tahan lama. Lalu, mana yang benar-benar terbaik untuk kuku Anda? Mari kita telusuri perbandingan kedua dunia perawatan ini, dari manfaat hingga risiko yang perlu diketahui.

 

Kelebihan dan kekurangan bahan alami

Minyak Zaitun

Minyak zaitun kaya vitamin E, antioksidan, serta asam lemak omega-3 dan omega-6, bermanfaat untuk kuku.

Kelebihan:

  • Melembapkan dan menutrisi kuku serta kutikula.

  • Menguatkan kuku rapuh agar lebih tahan terhadap kerusakan.

  • Antijamur dan antibakteri, membantu melawan infeksi kuku.

  • Mendukung penyembuhan luka kecil di sekitar kuku.

Kekurangan:

  • Bisa meninggalkan residu berminyak jika digunakan berlebihan.

  • Potensi iritasi pada kulit sensitif, meski jarang terjadi.


Lidah Buaya (Aloe Vera)

Gel lidah buaya terkenal karena melembapkan, antiinflamasi, dan antimikroba.

Kelebihan:

  • Melembapkan dan melembutkan kutikula dan tepi kuku.

  • Antiinflamasi dan antijamur, menenangkan kulit meradang dan mencegah infeksi.

  • Mendukung regenerasi sel, membantu pertumbuhan kuku sehat.

  • Cepat meresap tanpa meninggalkan rasa berminyak.

Kekurangan:

  • Efektivitas antijamur bervariasi tergantung jenis dan konsentrasi gel.

  • Reaksi alergi pada beberapa orang, bisa menimbulkan gatal atau ruam.


Lemon

Lemon kaya vitamin C dan asam sitrat, bermanfaat untuk pertumbuhan dan mencerahkan kuku.

Kelebihan:

  • Mencerahkan kuku kusam atau menguning.

  • Mendukung pertumbuhan kuku yang lebih cepat dan kuat.

  • Sifat pembersih alami, membantu menghilangkan kotoran.

Kekurangan:

  • Dapat mengeringkan kuku dan kutikula jika terlalu sering digunakan.

  • Bisa menimbulkan sensasi menyengat atau iritasi pada kulit.

  • Membuat kulit sekitar kuku lebih sensitif terhadap sinar matahari (fotosensitif).

Efektivitas dan Manfaat Gel Kuku

Produk gel kuku sangat populer karena mampu memberikan tampilan halus, mengilap, dan tahan lama, biasanya hingga dua hingga tiga minggu—jauh lebih lama dibandingkan cat kuku biasa. Keunggulan lain terletak pada kekuatan dan fleksibilitasnya. Proses kimiawi manikur gel, yang melibatkan polimerisasi molekul kecil (monomer) menjadi rantai panjang di bawah sinar UV atau LED, menghasilkan lapisan kuku yang kuat sekaligus lentur, membuat kuku terlihat rapi dan estetis.

Risiko dan Efek Samping

Meski menawarkan hasil yang memukau, produk gel kuku mengandung bahan kimia yang berpotensi menimbulkan efek negatif bagi kesehatan kuku dan tubuh:

  1. Kerusakan Kuku: Penggunaan berulang atau penghapusan yang salah (misalnya mengelupas paksa) dapat membuat kuku asli menjadi rapuh, kering, retak, terkelupas, dan kusam.

  2. Bahan Kimia Berbahaya: Banyak produk gel mengandung formaldehida, toluena, ftalat, dan metil metakrilat (MMA). Paparan bahan-bahan ini bisa menyebabkan:

    • Iritasi Kulit dan Alergi: Dermatitis kontak, kemerahan, atau bengkak di sekitar kuku.

    • Gangguan Pernapasan: Batuk, nyeri tenggorokan, atau masalah pernapasan akibat paparan jangka panjang.

  3. Paparan Sinar UV: Proses pengeringan gel menggunakan sinar UV, yang berpotensi merusak DNA sel kulit dan meningkatkan risiko penuaan dini atau bahkan kanker kulit pada tangan.

  4. Infeksi Jamur: Kuku yang terlalu lembap akibat kuteks gel dapat meningkatkan risiko infeksi jamur, ditandai dengan perubahan warna kuku menjadi kuning atau mudah patah.

BACA JUGA: Tren Nail Art 2025: Gaya Kuku Terkini yang Wajib Dicoba

Tips Menjaga Kuku dan Kutikula Bebas Infeksi

Siapa yang sering melakukan manicure dan pedicure? Saat kamu pergi ke salon untuk merawat kuku, biasanya terapis akan memotong kutikula agar kuku terlihat lebih bersih, ramping, dan lentik. Namun, tahukah kamu bahwa memotong kutikula sebenarnya sangat tidak disarankan?

 

Kutikula memiliki peran penting sebagai pelindung alami kuku. Lapisan tipis ini berfungsi menjaga kulit di sekitar kuku dan mencegah masuknya kuman atau bakteri ke dalam area sensitif di bawah kuku. Jika kutikula dipotong, risiko infeksi, iritasi, dan kerusakan kuku bisa meningkat.

 

Daripada dipotong, sebaiknya dorong kutikula perlahan dengan alat khusus atau gunakan minyak kutikula untuk melembutkannya. Dengan cara ini, kuku tetap terlihat rapi dan cantik, tetapi tetap terlindungi dari risiko kesehatan.

 

Apa itu Kutikula Kuku?

 

Kutikula kuku adalah lapisan kulit tipis berwarna bening yang terletak tepat di pangkal kuku. Lapisan ini terdiri dari sel-sel kulit mati yang melapisi pangkal kuku. Dan membentuk segel pelindung antara kuku dan kulit di sekitarnya. Fungsi kutikula sangat penting, karena membantu menjaga kebersihan dan kesehatan kuku. Sekaligus mencegah masuknya bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan infeksi.

 

Fungsi utama kutikula kuku adalah melindungi dan menjaga kesehatan kuku dari infeksi akibat bakteri, jamur, maupun kotoran. Kutikula membentuk penghalang alami yang mencegah benda-benda asing masuk ke bawah kuku dan merusak area pertumbuhan kuku yang sensitif di bawahnya.

 

Selain itu, kutikula juga berperan penting dalam menjaga kelembaban alami kuku dan kulit di sekitarnya. Dengan kelembaban yang terjaga, kuku lebih terlindungi dari risiko menjadi kering, pecah-pecah, atau rapuh. Oleh karena itu, merawat kutikula dengan baik sama pentingnya dengan merawat kuku itu sendiri, agar kuku tetap sehat, kuat, dan terlihat cantik.

 

Kenali Jenis Jenis Infeksi Kuku dan Gejalanya

 

Cantengan (ingrown toenail)

 

terjadi ketika ujung kuku tumbuh ke dalam kulit di sekitarnya, biasanya pada jempol kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan, dan biasanya disebabkan oleh memotong kuku terlalu pendek atau tidak lurus, sepatu sempit, atau cedera pada jari kaki.

 

Sindrom kuku kuning

 

Sindrom kuku kuning ditandai dengan kuku yang menebal, tumbuh lebih lambat, dan berwarna kuning, serta terkadang kuku bisa terlepas dari jari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pembengkakan saluran getah bening, gangguan pernapasan seperti bronkitis kronis, atau penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.

 

Infeksi jamur kuku (onikomikosis)

 

terjadi akibat infeksi jamur di bawah kuku. Gejalanya meliputi kuku berubah warna menjadi kekuningan atau kusam, menebal, rapuh, dan mudah pecah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang sering berada di tempat lembap, seperti kolam renang atau kamar mandi umum, dan risikonya meningkat pada penderita diabetes atau gangguan kekebalan tubuh.

BACA JUGA: Bahan Alami vs Produk Kimia: Mana yang Lebih Baik untuk Kuku?

Rahasia Kuku Sehat: Nutrisi dan Vitamin yang Wajib Dikonsumsi

Kuku yang cantik dan kuat bukan hanya soal cat kuku atau perawatan di salon—mereka juga mencerminkan apa yang Anda konsumsi setiap hari! Banyak orang sering lupa bahwa kesehatan kuku sejatinya dimulai dari dalam tubuh, melalui nutrisi dan vitamin yang tepat.

 

Jika Anda ingin kuku tetap kuat, tidak mudah rapuh, cepat tumbuh, dan selalu terlihat sehat, penting untuk memperhatikan asupan makanan dan suplemen yang mendukung pertumbuhan kuku. Misalnya, makanan kaya protein, zat besi, vitamin A, C, E, dan biotin, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kilau alami kuku. Dengan pola makan yang tepat, perawatan rutin, dan sedikit perhatian ekstra, Anda bisa mendapatkan kuku impian yang tidak hanya indah tapi juga sehat dari akar hingga ujung.

 

Ragam Vitamin Kuku yang Anda Butuhkan

 

Biotin

 

Biotin, yang juga dikenal sebagai vitamin B7, adalah salah satu vitamin penting bagi kesehatan rambut dan kuku. Vitamin ini memiliki peran utama dalam pertumbuhan kuku. Salah satunya dengan memicu produksi asam amino, komponen dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan kuku yang sehat dan kuat. Karena itulah, biotin sangat bermanfaat untuk mencegah kuku patah atau rapuh.

 

Untuk mendapatkan manfaat dari vitamin B7, Anda bisa menambahkan beberapa makanan kaya biotin ke dalam pola makan sehari-hari, seperti kuning telur, jamur, oat, dan gandum. Dengan asupan yang cukup, kuku Anda akan lebih kuat, tumbuh lebih sehat, dan tetap terlihat indah.

 

Vitamin C

 

Vitamin C, atau asam askorbat, ternyata tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung. Tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kuku. Sebagai antioksidan, vitamin ini berperan dalam produksi kolagen, protein utama yang membentuk struktur kuku.

 

Kolagen sendiri sangat penting untuk menjaga kekuatan dan elastisitas kuku. Kekurangan vitamin C dapat mengganggu produksi kolagen, yang berakibat pada kuku menjadi rapuh, mudah patah, dan pertumbuhannya lebih lambat.

 

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, Anda bisa menambahkan buah-buahan dan sayuran segar ke dalam pola makan sehari-hari. Seperti jeruk, stroberi, kiwi, tomat, dan sayuran hijau. Dengan asupan yang cukup, kuku akan tetap kuat, sehat, dan tumbuh dengan optimal.

 

Zat Besi

 

Besi memiliki peran penting dalam tubuh, termasuk untuk kesehatan kuku. Zat ini membentuk pusat sel darah merah, yang bertugas membawa oksigen ke seluruh organ dan sel, termasuk sel-sel di kuku Anda. Tanpa cukup zat besi, sel-sel tubuh tidak menerima oksigen yang cukup, dan hal ini dapat berdampak pada kesehatan kuku.

 

Kekurangan zat besi atau anemia dapat menyebabkan kuku mengalami perubahan bentuk, seperti menjadi cekung atau berbentuk “sendok”. Karena itu, menjaga asupan zat besi sangat penting agar kuku tetap kuat dan sehat.

 

Kebutuhan zat besi berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin. Rekomendasinya adalah:

 

  • Pria dewasa: 8 mg per hari
  • Wanita 19–50 tahun: 18 mg per hari
  • Wanita di atas 50 tahun atau setelah menopause: 8 mg per hari

 

Tubuh menyerap zat besi dari makanan hewani—seperti daging sapi, ayam, ikan, dan telur—lebih baik dibandingkan zat besi dari makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, biji-bijian, atau makanan yang diperkaya zat besi.

 

Dengan asupan zat besi yang cukup, sel-sel tubuh mendapatkan oksigen yang diperlukan, sehingga kuku dapat tumbuh sehat, kuat, dan tidak mudah rapuh. Kekurangan zat besi dapat memengaruhi bentuk dan penampilan kuku, sehingga perhatikan pola makan agar kuku tetap optimal.

BACA JUGA: Tips Menjaga Kuku dan Kutikula Bebas Infeksi

Hal Menarik Tentang Kuku yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Kuku memegang peran penting dalam penampilan seseorang, terutama di kalangan wanita yang begitu memperhatikan detail. Bagi banyak orang, merawat kuku bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari ekspresi diri — mulai dari memanjangkan kuku, memilih warna yang tepat, hingga rutin melakukan manicure dan pedicure di salon favorit. Kuku yang terawat dengan baik bisa membuat penampilan terlihat lebih rapi, elegan, dan tentu saja menambah rasa percaya diri.

Namun, di balik perawatan dan keindahannya, ternyata ada banyak fakta menarik tentang kuku yang belum banyak diketahui orang. Misalnya, seberapa cepat kuku bisa tumbuh, bagaimana pola pertumbuhan bisa mencerminkan kesehatan, atau bahkan sejarah panjang nail art dari berbagai budaya di dunia. Mengetahui hal-hal ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membuat kita lebih menghargai betapa pentingnya merawat bagian tubuh kecil ini.

Penasaran dengan fakta-fakta unik seputar kuku yang bisa membuatmu lebih mengapresiasi perawatan sehari-hari? Yuk, simak selengkapnya!

Fungsi Kuku Manusia

Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan kaya urat saraf, sekaligus meningkatkan daya sentuh. Menariknya, kuku bukanlah bagian dari tulang, melainkan terbuat dari protein keras yang disebut keratin — protein yang sama yang juga membentuk kulit dan rambut kita.

Tahukah kamu bahwa kuku manusia sudah mulai terbentuk sejak masih berada dalam kandungan? Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kuku sejak awal kehidupan. Selain fungsinya yang praktis, kuku juga memiliki sisi estetika yang memungkinkan kita mengekspresikan diri melalui nail art dan perawatan rutin.

Seberapa Cepat Kuku Tumbuh? Faktor-Faktor yang Perlu Diketahui

Pertumbuhan kuku normal umumnya hanya sekitar 3–5 mm per bulan. Kuku jempol kaki bahkan tumbuh lebih lambat dibandingkan kuku di jari lainnya. Jika kuku sampai hilang, dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun agar kuku tumbuh kembali secara utuh. Sementara itu, kuku jempol kaki memerlukan waktu lebih lama, yaitu sekitar 18 bulan, untuk tumbuh sepenuhnya.

Iklim Mempengaruhi Pertumbuhan Kuku

Mungkin masih jarang diketahui, pertumbuhan kuku ternyata dipengaruhi oleh iklim. Penelitian menunjukkan bahwa kuku cenderung tumbuh lebih cepat pada musim panas. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan peningkatan sirkulasi darah dan metabolisme tubuh saat cuaca hangat, sehingga nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kuku lebih cepat sampai ke ujung jari.

Sebaliknya, pada musim dingin, pertumbuhan kuku biasanya melambat. Udara dingin dan sirkulasi darah yang lebih lambat dapat membuat kuku kurang cepat bertambah panjang. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kuku tidak hanya dipengaruhi oleh perawatan atau kesehatan tubuh, tetapi juga oleh kondisi lingkungan sekitar.

Mengetahui fakta ini bisa membantu kita memahami perubahan pertumbuhan kuku dari waktu ke waktu dan menyesuaikan perawatan kuku agar tetap sehat dan kuat sepanjang tahun, baik di musim panas maupun musim dingin.

BACA JUGA: Rahasia Kuku Sehat: Nutrisi dan Vitamin yang Wajib Dikonsumsi

Tren Nail Art 2025: Gaya Kuku Terkini yang Wajib Dicoba

Dalam beberapa tahun terakhir, nail art telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Bukan lagi sekadar tren kecantikan sementara, kini nail art telah menjelma menjadi bagian penting dari gaya hidup modern. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup sehari-hari, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya self-care sebagai cara untuk menjaga keseimbangan diri. Merawat kuku pun bukan lagi hanya soal estetika, melainkan juga bentuk ekspresi diri dan kepercayaan diri.

Setiap warna, motif, hingga detail kecil pada kuku mampu mencerminkan kepribadian dan suasana hati seseorang. Dari desain minimalis yang elegan hingga pola artistik yang penuh karakter, semuanya menjadi medium bagi individu untuk menampilkan sisi unik mereka.

Tak heran, keberadaan nail salon berkualitas kini semakin dicari. Bukan hanya karena hasil akhirnya yang indah, tetapi juga karena pengalaman yang ditawarkan — mulai dari pelayanan profesional, suasana nyaman, hingga penggunaan produk yang aman dan berkualitas tinggi. Nail salon modern bukan lagi sekadar tempat untuk mempercantik kuku, melainkan ruang bagi siapa pun untuk memanjakan diri, melepaskan penat, dan tampil lebih percaya diri dengan kuku yang menawan.

Gaya Warna dan Desain Nail Art yang Sedang Digemari

Desain nail Art Yang Sedang Ramai Saat ini:

  1. Soft Beam Nail Art
    Kombinasi abu -abu tua dengan efek spiral yang menciptakan ilusi galaksi misterius. Cocok untuk acara formal atau dinner date!
  2. Velvet Lilies Nail ArtPaduan warna nude dengan kilau emas yang memberi kesan mewah minimalis. Perfect untuk tampilan sehari-hari yang tetap elegant.
  3. Heart Cat Eye Nails
    Gradasi biru-hitam dengan garis vertikal yang menyerupai langit malam. Desain bold untuk kalian yang suka eksperimen!

Warna Yang Sedang Tren:

  1. Mystic Emerald
    Hijau zamrud berkilau metalik yang memberi energi modern dan cocok untuk semua skin tone.
  2. Rose Quartz
    Pink lembut dengan efek cat eye subtle untuk tampilan feminine tanpa berlebihan.
  3. Midnight Blue
    Biru dongker dengan refleks elektrik yang berubah-ubah sesuai cahaya, bikin penampilanmu makin dinamis!

 

Mengapa Nail Art Penting dalam Fashion dan Self-Care?

Seiring berkembangnya tren fashion dan beauty, nail art kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari total look seseorang. Banyak selebriti dan influencer dunia menjadikan kuku sebagai elemen penting dalam penampilan mereka, baik untuk acara formal maupun kasual.

Tidak hanya itu, perawatan kuku (nail care) juga memberikan efek relaksasi sekaligus meningkatkan rasa percaya diri. Banyak orang merasa lebih segar dan siap menghadapi hari setelah melakukan manicure dan pedicure di nail salon favorit mereka. Dengan perawatan yang tepat, kuku tidak hanya terlihat cantik, tetapi juga tetap sehat dan kuat.

BACA JUGA: Hal Menarik Tentang Kuku yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Kesalahan Umum dalam Merawat Kuku yang Sering Diabaikan

 

Merawat kuku tak hanya tentang menjaga penampilan, namun juga bagian penting dari menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Sayangnya, banyak orang yang memiliki kebiasaan yang justru merusak kuku mereka, walaupun tujuannya untuk merawat.

Kesalahan kecil seperti memotong kuku terlalu pendek atau mengabaikan kutikula dapat memberikan dampak buruk dalam jangka panjang. Berikut kesalahan umum yang harus dihindari dalam perawatan kuku sehari-hari.

 

Memotong kuku terlalu pendek

Banyak orang berpikir bahwa memotong kuku sangat pendek bisa menjadikannya lebih bersih dan praktis. Padahal, kuku yang terlalu pendek malahan lebih rentan terserang infeksi dan terasa nyeri. Selain itu, potongan yang terlalu dalam dapat melukai kulit di sekitar kuku. Idealnya, kamu bisa menyisakan sedikit ujung kuku untuk melindungi jari. Potong dengan lurus dan haluskan tepinya dengan memakai kikir kuku.

 

Mengoleskan Cat Kuku pada Kuku yang Kotor atau Berminyak

Kuku mengandung minyak alami, kotoran, dan sel kulit mati, yang seringkali terdapat di permukaannya. Mengoleskan cat kuku atau gel secara langsung tanpa membersihkannya terlebih dahulu dengan anggapan bahwa cat kuku tampak bersih dapat menyebabkan kotoran terperangkap di dalamnya, sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi, pengelupasan, dan pengelupasan. Cat kuku juga mungkin tidak menempel dengan mulus karena terdapat gelembung atau retakan. Saran profesional adalah membersihkan kuku dengan alkohol terlebih dahulu sebelum menggunakan pelapis apa pun pada kuku.

 

Mengikir Kuku Basah

Banyak orang membasahi kuku mereka terlebih dahulu sebelum memotong dan mengikirnya agar lebih lembut. Namun, praktik yang tampaknya tidak berbahaya ini sebenarnya cukup merusak kuku.Kuku terbuat dari keratin, protein yang sama yang menyusun rambut. Sama seperti rambut yang lebih sensitif saat basah, kuku juga demikian. Kuku yang basah menjadi lebih berpori, sehingga rentan terhadap kekeringan dan kerapuhan.

Saat Anda mencoba mengikir kuku yang basah, lapisan kuku menjadi lebih lembut dan mudah terpisah. Selain itu, mengikir kuku yang basah dapat menyebabkan retakan dan robekan kecil, yang tidak terlihat oleh mata telanjang tetapi dapat merusak kuku secara serius seiring waktu.

BACA JUGA: Tips Merawat Kuku Sehat dan Kuat di Rumah

Pentingnya Perawatan Kuku untuk Kesehatan Tubuh

 

Kuku yang sehat teksturnya halus dan tanpa berlekuk atau alur. Bentuk dan warnanya juga sama. Perubahan warna kuku terkadang menandakan masalah kesehatan. Misalnya, kuku yang kebiruan menandakan seseorang kurang oksigen.

Merawat kuku juga sangat penting. Sebab, kuku bisa menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi yang dialami tubuh. Kuku berfungsi sebagai pelindung jari tangan dan kaki. kuku terdiri atas lapisan protein yang dilaminasi atau keratin. penuaan hingga kekurangan nutrisi membuat kuku menjadi kering, tipis, dan mudah patah. Perawatan yang tepat menjaga kuku tetap sehat dan kuat.

Menjaga kuku tetap kering dan bersih

Menjaga kuku kering dan bersih bermanfaat mencegah bakteri tumbuh. Jika sering dibiarkan dalam keadaan basah, rentan menyebabkan kuku mudah  rapuh. Jika membersihkan sesuatu menggunakan bahan kimia keras, sebaiknya menggunakan sarung tangan karet supaya kuku tidak rusak.

Vitamin kuku 

Menggunakan vitamin kuku berguna memperkuat. Asupan makan juga mempengaruhi kesehatan kuku. Walaupun kuku sehat, tak ada salahnya juga secara rutin untuk memberi vitamin E. Tak hanya memberi nutrisi dan melembapkan kuku, vitamin E juga memperbaiki tampilan kuku untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Hilangkan Kebiasaan Menggigit Kuku

Bagi kamu yang mempunyai kebiasaan untuk menggigit kuku, kamu perlu menghilangkan kebiasaan tersebut. Karena hal ini sangat berbahaya, dengan menggigit kuku, lapisan kuku jelas akan terkelupas dan bakteri-bakteri yang bersarang di bawah kuku juga akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Nah, bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai macam penyakit

Perhatikan Konsumsi Makanan

Perlu diingat, bahwa vitamin yang kamu konsumsi enggak hanya baik bagi tubuh dan organ penting lainnya, lho. Kuku juga membutuhkan vitamin agar selalu terjaga kesehatannya. Jadi, perhatikan konsumsi makanan harian kamu untuk tetap menjaga asupan vitamin.

Vitamin B merupakan vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan kuku. Nah, kamu bisa mencoba mengonsumsi kuning telur, kacang-kacangan, ikan sarden, dan pisang untuk menjaga kesehatan kuku kamu. Kandungan vitamin ini sangat membantu menjaga kuku agar tidak rapuh. Dengan kuku yang sehat, otomatis kuman dan bakteri tidak akan dapat menempel pada kuku kamu. Dengan begitu, kuku pun akan tetap terjaga kebersihannya.

BACA JUGA: Kesalahan Umum dalam Merawat Kuku yang Sering Diabaikan

Kebiasaan yang Tanpa Sadar Merusak Kuku

 

Kuku bersih dan sehat turut meningkatkan penampilan. Namun kebiasaan berikut tanpa sadar bikin kuku rusak. Kuku jadi bagian penting dari penampilan. Bayangkan tampilan kuku kotor dan kurang sehat langsung bisa merusak keseluruhan tampilan. Mungkin Anda tidak sadar melakukannya tapi kebiasaan berikut dapat merusak kuku bahkan memicu masalah kesehatan.

 

Memotong kutikula

Kebiasaan memotong kutikula sangat tidak disarankan karena. Dapat menyebabkan infeksi bakteri dan jamur dan juga menghambar pertumbuhan kuku. Kutikula berfungsi sebagai lapisan pelindung dasar kuku dari kotoran, bakteri, dan jamur. Memotongnya dapat membuka “pintu” bagi infeksi, dan proses penyembuhan luka atau infeksi tersebut bisa berlangsung lama.

 

Terlalu sering mencuci tangan tanpa menggunakan pelembap setelahnya

Mencuci tangan memang penting untuk menjaga kebersihan, tetapi jika terlalu sering tanpa diikuti pelembap bisa merusak kuku. Paparan air dan sabun membuat minyak alami pada kuku hilang. Akibatnya, kuku menjadi kering, rapuh, dan mudah mengelupas.

Pemakaian hand sanitizer berbahan alkohol juga dapat membuat kuku semakin kering, lho. Kondisi ini membuat kuku tampak kusam dan terasa kasar saat disentuh. Jika dibiarkan terlalu lama, kuku akan lebih mudah patah dan kehilangan kilau alaminya.

 

Terlalu sering memakaian kuteks dan remover

 

Pemakaian kuteks setiap hari memang membuat kuku terlihat cantik, tetapi jika dilakukan tanpa jeda bisa merusak kesehatan kuku. Kandungan bahan kimia dalam kuteks dapat membuat kuku menguning dan kehilangan kelembapan. Begitu pula nail polish remover berbahan aseton yang terlalu keras bagi kuku.

Jika kebiasaan ini terus dilakukan, kuku menjadi rapuh dan mudah pecah. Kutikula juga menjadi kering sehingga kuku tampak gak terawat. Memberi waktu bagi kuku untuk beristirahat adalah cara penting agar kuku tetap sehat.

Paparan bahan kimia pembersih rumah

Kegiatan membersihkan rumah sering membuat kuku terpapar deterjen, cairan pembersih, dan bahan kimia keras. Zat-zat ini dapat merusak lapisan pelindung alami kuku. Paparan berulang menyebabkan kuku menjadi tipis dan rapuh. Selain itu, kulit di sekitar kuku juga menjadi kering sehingga menambah risiko pecah-pecah. Jika kebiasaan ini dibiarkan, kuku akan terlihat kusam dan mudah patah. Menggunakan perlindungan saat membersihkan rumah menjadi hal yang wajib dilakukan, ya.

BACA JUGA: Pentingnya Perawatan Kuku untuk Kesehatan Tubuh

Bahan Alami untuk Perawatan Kuku yang Efektif

 

Pastinya, Anda ingin pertumbuhan kuku sehat dan terjaga. Banyak orang memilih opsi dengan pergi ke salon untuk merawat kuku agar tidak cepat rapuh dan patah, serta menjaga keindahannya. Akan tetapi, Anda bisa menggunakan cara alami agar kuku cepat panjang dan tidak mudah patah. Oleh karena itu, cara alami untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan kuku masih menjadi yang terbaik. Bagaimana caranya? 

 

Oleskan Minyak Kelapa untuk Mempercepat Pertumbuhan Kuku

Selain melembabkan kuku, minyak kelapa merupakan bahan alami yang mampu mempercepat pertumbuhan kuku. Karena tinggi asam laurat, vitamin E, dan antioksidan. Anda bisa memijat kuku dengan minyak kelapa tersebut selama 10 menit. Sebelum tidur, setelah itu bilas dengan air bersih. Selain minyak kelapa, Anda bisa menggunakan minyak zaitun sebagai alternatif.

 

Gosok dengan jus lemon

Cara memutihkan kuku menggunakan jus lemon cukup mudah. Caranya tuang perasan air lemon dari satu buah lemon besar ke dalam mangkuk. Dan rendam kuku Anda di dalamnya selama beberapa menit. Kemudian, gosok permukaan kuku dengan sikat gigi bulu halus dengan perlahan. Bilas sampai bersih lalu akhiri dengan pijat kuku.

Lemon mengandung asam sitrat yang dapat membantu menghilangkan noda, kotoran, dan lapisan yang mungkin menempel pada permukaan kuku.Asam ini juga membantu dalam mengatasi masalah perubahan warna atau kuning pada kuku.

 

Bersihkan dengan cuka apel

Cuka apel tidak hanya mengeliminasi warna kuku kuning Anda, cairan kecut ini juga menyingkirkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di kuku Anda. Cara memutihkan kuku yang kuning dengan cuka apel cukup rendam kuku anda dalam 1/2 cangkir cuka apel selama 20 menit lalu keringkan. Anda bisa ulangi cara ini tiga kali sehari selama sebulan.

Cuka apel mengandung asam asetat, yang merupakan asam lemah yang dapat membantu menghilangkan noda, kotoran, dan lapisan yang menempel pada permukaan kuku. Itu adalah salah satu alasan mengapa cuka apel sering digunakan sebagai bahan pembersih alami.

 

Oleskan tea tree oil

Minyak pohon teh atau tea tree oil adalah minyak esensial yang dikenal memiliki berbagai sifat antijamur, antibakteri, dan antiseptik. Menurut studi dalam jurnal Mycopathologia, sifat-sifat ini membuat tea tree oil sering digunakan dalam perawatan kulit dan kuku, termasuk untuk mengatasi perubahan warna kuning pada kuku. 

Cara menggunakan tea tree oil untuk menghilangkan noda kuning pada kuku yaitu dengan meneteskan beberapa tetes minyak pada kapas lalu oleskan ke kuku, diamkan 5 hingga 10 menit.

BACA JUGA: Kebiasaan yang Tanpa Sadar Merusak Kuku

Tips Merawat Kuku Sehat dan Kuat di Rumah

 

Kuku cantik tidak hanya menunjang penampilan, tetapi juga bisa meningkatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, kuku perlu dirawat agar tetap sehat, kuat, dan berkilau. Tak hanya di salon, kuku cantik juga bisa diperoleh hanya dengan melakukan perawatan alami di rumah.

Cara merawat kuku cantik tidak hanya dilakukan dari luar, tetapi juga dari dalam tubuh. Sebagai salah bagian dari sistem integumen atau bagian terluar tubuh, kuku sangat rentan menjadi tempat berkembangnya kuman. Oleh karena itu, diperlukan perawatan kuku yang tepat agar kuku terlihat cantik dan Anda pun terhindar dari berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat kuku cantik:

 

 Potonglah kuku secara teratur

Pada orang yang tidak menjaga kebersihan kukunya, hal ini dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan pada kuku, salah satunya infeksi kuku. Selain itu, kuku yang panjang dan tajam juga bisa menggores atau melukai kulit.Oleh karena itu, potonglah kuku secara teratur dan rapikan sisi kuku agar tidak tajam.

Hindari Penggunaan Amplas yang Kasar

Mengamplas kuku dengan amplas kasar dapat memicu munculnya celah kecil dan retakan, yang menyebabkan kerusakan dan robekan pada kuku. Jadi, jika ingin mengamplas kuku, pastikan alat amplasnya tidak kasar, ya.

Menggunakan amplas yang halus pada kuku boleh saja, asal dilakukan dengan benar. Amplas kuku secara perlahan agar tidak merusak kuku, dan dalam satu arah saja.

Oleskan pelembap pada kutikula

Jika Anda rutin melakukan perawatan kuku, salah satu bagian yang tidak boleh terlewat adalah bagian kutikula. Jangan lupa untuk selalu mengoleskan pelembap pada kutikula untuk mencegahnya kering dan pecah-pecah.

kutikula yang kering dan pecah-pecah bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri penyebab infeksi kuku. Tidak hanya itu, saat merawat kuku, hindari  mendorong atau mengelupas kutikula. Karena justru bisa merusak kuku dan membuatnya jadi lebih rentan terinfeksi bakteri atau jamur.

Hindari Manikur Gel dan Akrilik

Kami percaya bahwa segala sesuatu dapat berjalan dengan baik jika dilakukan secukupnya, tetapi demi kesehatan kuku, kami sarankan untuk menghindari manikur gel atau kuku akrilik. Hentikan kebiasaan buruk Anda! Bahan kimia keras yang digunakan dalam kedua metode ini merusak lapisan alami kuku kita dan dapat mempersulit kuku kita untuk tumbuh dan berkembang dengan kuat. Tidak perlu meninggalkan manikur profesional Anda untuk selamanya; cukup sadari tekanan yang dialami kuku Anda.

BACA JUGA: Bahan Alami untuk Perawatan Kuku yang Efektif